Bogor, 5 Mei 2025 — Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Jawa Barat terus mendorong lahirnya generasi muda yang mandiri dan berdaya saing melalui program pemberdayaan zakat produktif. Salah satu penerima manfaat program Z-Coffee adalah Muhammad Rian, mahasiswa IPB University asal Cianjur yang juga mengabdi sebagai marbot Masjid Al-Huriyyah di lingkungan kampusnya.
Rian merupakan anak pertama dari
empat bersaudara, yang tumbuh dalam keluarga sederhana. Berbekal semangat
belajar dan dukungan dari beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah, ia
mampu melanjutkan pendidikan tinggi di IPB. Selain aktif dalam kegiatan akademik,
ia juga terlibat sebagai asisten dosen dan rutin mengikuti berbagai perlombaan
untuk meningkatkan kompetensinya.
Di balik aktivitas akademiknya,
Rian memilih menjadi marbot sebagai jalan untuk memperkuat keimanan dan
memperluas pengalaman spiritual. “Menjadi marbot membuat saya belajar banyak,
mulai dari tata cara salat jenazah, menjadi imam, hingga mengelola dana zakat.
Semua itu sangat berharga,” ungkapnya.
Melalui program Z-Coffee, BAZNAS
Jabar memberikan dukungan usaha produktif berbasis sektor kopi kepada Rian.
Bantuan ini bertujuan membangun kemandirian ekonomi para penerima manfaat,
terutama dari kalangan muda yang memiliki semangat untuk maju.
“Saya sangat berterima kasih atas
bantuan Z-Coffee dari BAZNAS. Program ini benar-benar terasa dampaknya dan
membuka peluang usaha bagi saya. Ini bukti nyata bahwa zakat, jika dikelola
dengan baik, dapat bermanfaat luas bagi masyarakat,” ujar Rian.
Rian juga berjanji akan
menjalankan amanah yang diberikan ini agar dia bisa mengembangkan usaha
Z-Coffee dan membantu para juniornya agar mandiri.
Program Z-Coffee merupakan
inisiatif inovatif dari BAZNAS Provinsi Jawa Barat yang diluncurkan pada
Januari 2025. Program ini dirancang untuk menciptakan peluang usaha produktif
bagi para mustahik (penerima zakat) melalui sektor usaha kopi, dengan tujuan
meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian mereka
Menurut Pimpinan BAZNAS Jawa
Barat, Dr. H. Ali Khosim, S.H.I., M.Ag., Z-Coffee bukan sekadar program
pemberdayaan ekonomi biasa, tetapi merupakan langkah strategis untuk
memaksimalkan potensi zakat produktif. “Melalui Z-Coffee, kami ingin para
mustahik bertransformasi dari penerima zakat menjadi muzakki, yakni pihak yang
membayar zakat. Program ini memberikan pelatihan teknis dan manajerial, modal
usaha, hingga membangun ekosistem distribusi yang berkelanjutan. Harapannya,
mereka tidak hanya mengelola usaha kopi dari hulu ke hilir, tetapi juga mampu
bersaing di pasar,” jelasnya.
Program ini menyasar generasi muda dengan memanfaatkan produk kopi lokal yang dibina oleh BAZNAS RI dan didampingi oleh BAZNAS Jabar. Selain itu, program ini turut berkontribusi dalam menghidupkan potensi lokal di sektor kopi, dari petani hingga ke tangan konsumen.
Sebelumnya Para penerima manfaat,
yang merupakan mahasiswa aktif dari berbagai perguruan tinggi di Jawa Barat,
mendapatkan pelatihan membuat kopi kekinian, proses pengelolaan bisnis kopi
secara berkelanjutan, pengelolaan keuangan, hingga strategi pemasaran yang
relevan dengan perkembangan zaman
BAZNAS Jabar berkomitmen untuk terus menghadirkan program-program yang menjawab kebutuhan masyarakat serta mendorong munculnya generasi penerus bangsa yang unggul, mandiri, dan berkontribusi positif bagi lingkungan sekitarnya.