
Rp 236.354
Sudah dua tahun lebih pandemi melanda negeri ini. Dua permasalahan utama yang dihadapi oleh pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) adalah kesulitan dalam permodalan dan pemasaran. Selain permasalahan permodalan dan pemasaran yaitu keterampilan UMKM (pelatihan), pengemasan produk yang lebih menarik serta produk bisa masuk ke pasar digital dan memiliki daya saing di pasaran.
Pelaku UMKM di Jawa Barat hanya 12,5% yang tidak terdampak pandemi dan 27,6% UMKM mampu meningkatkan penjualannya, menurut survey BI. Masih ada 72,4% UMKM yang belum mampu meningkatkan penjualannya. Kondisi ini menjadi tantangan tersendiri untuk melakukan pengembangan UMKM. UMKM memiliki peran strategis dalam perekonomian nasional dilihat dari dominasi jumlah unit usaha yang mencapai 64,2 juta unit atau 99,99% dari total unit usaha. UMKM juga mempunyai kontribusi yang besar dalam penyerapan tenaga kerja 97,02 %, PDB 61,07 persen dan kontribusi ekspor 14,4%. (mediaindonesia.com)
Banyak dari mereka (UMKM) mengalami kerugian akibat penurunan omzet yang sangat tinggi. Padahal, menjajakan usaha adalah satu-satu nya sumber penghasilan bagi mereka untuk memberikan nafkah keluarga.
Meski kini pandemi berada dalam kondisi yang semakin baik, namun masih banyak UMKM juga para pedagang kecil yang kesulitan bertahan. Pemulihan situasi ini tentu memerlukan waktu dan dukungan dari kita semua agar geliat UMKM bisa kembali normal.
Melalui galang dana ini, kami ingin mengajak untuk bersolidaritas bantu para pelaku UMKM juga pedagang kecil terdampak, agar mereka tidak kehilangan mata pencaharian. Donasi yang kamu berikan akan kami gunakan untuk memborong dagangan mereka dan hasil nya akan kami bagikan untuk masyarakat yang membutuhkan.


Belum ada Update Campaign
